Berita

Ketua DPD RI Dorong Penyuluh Pertanian Tingkatkan Kapasitas Diri Adaptasi Teknologi Digital

Zaki Prananda
08/04/2021, 19:47 WIB
Last Updated 2021-04-16T11:55:13Z
JAKARTA
- Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta kepada penyuluh pertanian untuk terus meningkatkan kapasitas diri beradaptasi dengan teknologi digital.

Sebabnya, saat ini dinas-dinas pertanian telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang terkoneksi secara digital ke Kementerian Pertanian.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, saat ini penyuluh pertanian dituntut untuk menguasai dan mampu menggunakan teknologi digital untuk mempermudah dalam peningkatan produksi dan efisiensi kegiatan pertanian, khususnya komoditas pangan. 

Saat ini dinas-dinas pertanian telah menggunakan Simluhtan yang terkoneksi secara digital yang harus dikuasai oleh penyuluh. Jadi, penguasaan teknologi digital memang satu keharusan yang tak bisa dielakkan," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (8/4/2021).

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu melanjutkan, penyuluh merupakan ujung tombak pejuang kemajuan pangan. "Jadi selayaknya akrab dengan teknologi digital agar memudahkan kinerja. Saya mendorong agar para penyuluh terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri sebab kualitas SDM akan berbanding lurus dengan produktivitas," tegas alumnus Universitas Brawijaya Malang tersbut.

Apalagi, Senator Dapil Jawa Timur mengingatkan bahwa pertanian kita sudah mulai bertransformasi dari pola tradisional ke sistem modern. "Sistem pertanian modern itu ditandai dengan penggunaan teknologi. Apalagi di era industri 4.0 ini hampir seluruh sektor terkoneksi dengan digitalisasi. Maka suatu keharusan bagi penyuluh untuk menguasai teknologi," ujar LaNyalla.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh pertanian yang telah berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Sebab, penggunaan teknologi digital saat ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi dan efisiensi dalam kegiatan pertanian khususnya komoditas pangan.

Syahrul mengatakan saat ini mengelola pertanian bisa dilakukan melalui ponsel. Teknologi artificial intelligent (AI) serta fasilitas pencitraan satelit yang sudah disediakan pemerintah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penyuluh pertanian.

Adapun pemerintah pusat, akan mengontrol kegiatan pertanian melalui Agriculture War Room (AWR) sehingga setiap permasalahan teknis di berbagai daerah bisa ditangani dengan cepat.